Sejarah
telah banyak menggaungkan kisahnya tentang betapa heroiknya arek-arek
Suroboyo melawan penjajah. Kisah fenomenal yang banyak dikenal adalah
saat pemuda pemuda Surabaya merobek bendera Belanda di Hotel yang
sekarang adalah hotel Majapahit. Tapi ada satu momen yang juga sangat
bersejarah dan tidak banyak diketahui adalah saat tewasnya pimpinan
tentara Inggris, Brigadir Jenderal Aubertin Mallaby.
Banyak orang yang mengira bahwa Mallaby tewas di Jembatan Merah, tapi
sebenarnya peristiwa ini terjadi di sekitar area Gedung Internatio.
Tempat inilah yang menjadi markas bagi tentara sekutu.
Setelah
pasukan Brigjen Malaby berhasil mendarat di pelabuhan Tanjung Perak
pada tanggal 25 Oktober 1945, gedung ini dikuasai oleh pasukan Sekutu.
Pada tanggal 28 - 30 Oktober 1945 gedung ini dikepung oleh
pejuang-pejuang Indonesia. Sewaktu berusaha menghentikan tembak menembak
tersebut Brigjen Mallaby tewas terbakar dimobilnya.
Gedung Internatio atau Internationale Crediten Handelvereeniging, terletak di sudut jalan Heerenstraat dan Willemsplein, yang sekarang disebut jalan Jayengrono, Surabaya. Ini tepatnya terletak di dekat Jembatan Merah Plaza dan Stasiun Jembatan Merah. Daerah ini dianggap sebagai daerah yang sibuk di Surabaya.
Gedung ini dibangun pada tahun 1929 oleh Biro AIA Aristech (Algemeen Ingenieurs en Architecten Bureau) yang terletak di Sumatrastraat 59 Surabaya.
Arsiteknya adalah Ir.Frans Johan Louwrens Ghijsels yang selesai pada tahun 1882. Karya lainnya dari beliau adalah:
- NV Nederlandsch Indische Handelsbank pada tahun 1926
- Rumah Sakit Mata Oendaanstraat, bangunan Aniem di Embong Woengoe.
Gedung Internatio berdekatan dengan Gedung Cerutu dan Gedung Polwiltabes Surabaya. Bangunan cokelat ini memiliki dua lantai, yang masih terlihat kokoh dan berdiri mantap di antara modernisasi.
Sumber
Post a Comment